Rabu, 28 Desember 2011

Momentum Semangat Baru Di Awal Tahun

Dalam perjalanan aktivitas kita tentunya ada hal-hal yang mungkin bisa dikatakan ada yang bernilai baik maupun juga bersifat buruk, dalam rentan perjalanan itulah kita semakin tahu bahwa kehidupan banyak mengajari kita sebagai makhluk yang memiliki arti dan pandangan yang luas. meskipun ada yang menyakini bahwa hidup adalah untuk menikmati dunia saja dan mengabaikan akhirat, pemahaman ini bukanlah sebuah fenomena baru pada peradaban ini. Namun, juga sudah ada sejak manusia tahu bahwa dunia adalah sebahagian kecil dari surga ciptahan-Nya.
Dengan pergantian tahun menjadikan sebuah pendewasaan bagi kita manusia untuk memahami konteks sosial yang ada di sekeliling kita, bukankah kita manusia adalah berjuluk "Mahkluk sosial". Semangat baru merupakan  langkah awal bagi kita untuk memaknai hari-hari yang akan kita jalani agar selalu bermanfat terutama bagi diri kita sendiri dan juga tentunya untuk kemashalatan orang lain untuk itulah peran dari agama kita mengajari kita untuk selalu bersilaturrahim dengan sesama manusia tidak ada pilih kasih diantaranya.

Jumat, 30 September 2011

kegembiraan Orang Tua

Lima tahun dalam perhitungan hari, sangatlah lama dan bahkan sering kita menafsirkan bahwa lima tahun merupakan sebuah perjalanan yang dalam anggapan kita selaku manusia menganggap itu adalah sebuah kisah yang menarik untuk dikisahkan. kisah ini dimulai dari seorang anak lelaki yang dalam mengisi lima tahun yang berlalu tersebut dalam kesendirian di rumah. Bermula semenjak menamatkan statusnya sebagai seorang pelajar pada jenjang Sekolah Menengah Atas. pada tahun ini yaitu bertepatan dengan bulan september yang lalu, kejutan terjadi padanya. Dengan pola pikir yang sudah matang ia memantapkan pilihannya untuk kembali melanjutkan karier pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi. Alasan utama ia melanjutkan karier tersebut tak lain dan tak bukan hanya sebagai batu loncatan perubahan status yang ia emban terakhir hanya sebagai seorang   lulusan sekolah menengah atas.
kegembiraan orang tua pun hadir.. 

Sabtu, 23 Juli 2011

Membangkitkan Cinta Pekerjaan Dan Profesi

Terlepas apakah saat ini kita sudah mendapatkan pekerjaan atau profesi yang kita capai atau sama sekali belum. Proses itu adalah sebagai berikut:

1.Menaikkan keinginan

 Keinginan pada dasarnya adalah motivasi penggerak yang mendorong niat kita untuk berprestasi, asalkan kita bisa menguasai dan mampu meraih secara bertahap berdasarkan perkembangan kita. Keinginan kita memiliki ukuran yang jauh lebih besar dari kemampuan kita. Kebutuhan kita membesar melebihi besarnya kemampuan kita.

Greg Anderson mengajarkan kepada kita: "Ketika langkah Anda sudah di motivikasi oleh tujuan yang sangat bermakna bagi Anda ;oleh cita-cita yang ingin Anda capai; oleh cinta murni yang benar-benar ingin Anda ekspresikan, maka Anda sudah benar-benar bisa menjalani hidup sesuai dengan yang Anda inginkan.

2.Menambah Pengetahuan

Tetapi yang tidak dilakukan oleh sedikit orang adalah berusaha mencari pengetahuan yang cocok untuk digunakan sebagai alat untuk mewujudkan keinginan itu.

Merujuk pada hasil temuan Aristoteles, formula untuk berprestasi itu ada tiga, yaitu:
1. Memiliki rumusan tujuan yang jelas tentang apa yang kita inginkan untuk menjadi atau untuk memiliki.
2. Menemukan metode yang cocok.
3. Menggunakan metode yang cocok itu untuk mencapai tujuan. Metode ini banyak, salah satunya adalah pengetahuan yang tepat untuk keadaan diri kita.

Fungsi pengetahuan bagi keinginan kita adalah memberikan lebih banyak pilihan strategi dalam mewujudkan keinginan yang statis. Seperti yang katakan Atkin ; "Ilmu pengetahuan yang kita dapatkan tidak saja membuat kita memiliki pengetauan, tetapi juga memperbshsrui definisi kita tentang diri kita atau memperbaiki citra diri."

Oleh karena itu, doktrin samurai mengajarkan kepada para petarungnya agar menjadi pemenang sebelum bertarung (punya opini diri sebagai pemenang). Doktrin militer mengajarkan hal yang sama kepada pasukannya. Jadilah jagoan lebih dulu, baru menjadi pasukan. Napoleon Bonaparte menyimpulakan : "Di dunia ini ada senjata, yaitu pedang dan spirit. Untuk jangka panjang spirit akan mengalahkan pedang."
Sumber: AN. Ubaedy, Yess! Your Excellent Skill Sharpener, 5 Langkah Mencintai+menyusuki pekerjaan dan profesi.

Minggu, 10 Juli 2011

Unsur-unsur Negara

Negara terdiri dari beberapa unsur pembentuk. Unsur-unsur pembentuk tersebut ada yang bersifat mutlak atau konstitutif dan ada pula yang bersifat tambahan atau dekleratif. Unsur pertama merupakan syarat mutlak sehingga apabila satu unsur saja tidak ada negara pun tidak ada, adapun unsur-unsur negara yang termasuk katagori ini dalam rumusan konfensi monte video tahun 1933 ada tiga yaaitu:

Rakyat, wilayah, pemerintah yang berdaulat. sementara unsur tambahan atau dekleratif adalah pengakuan dari negara-negara lain. Unsur-unsur pembentuk negara tersebut adalah:
  1. Rakyat menurut Openheim menyatakan bahwa yang di maksud dengan rakyat adalah kumpulan manusia dari dua jenis kelamin yang hidup bersama dalam suatu masyarakat, meskipun mereka ini berasal dari keturunan yang berlainan, menganut kepercayaan yang berlainan, atau memiliki warna kulit yang berlainan. Lebih khusus lagi rakyat dapat diartikan "semua orang yang berdiam dalam suatu negara atau menjadi penghuni negara."
  2. Wilayah menurut Muchtar kusumadmaja menerangkan bahwa tanpa adanya wilayah dengan batas-batas tertentu suatu negara tidak akan segala kedaulatannya dan eksistensinya, pengertian negara disini tidak dapat dipisahkan dari konsep dasar negara sebagai suatu kesatuan geografis disertai dengan kedaulatan dan yurisdiksinya masing-masing. karena itu wilayah bagi suatu negara merupakan unsur yang mendasar.
Peranan penting dari wilayah bagi negara adalah:
  • Sebagai tempat menetap rakyat dan sebagai tempat pemerintah menyelenggarakan pemerintahannya. Tidak menjadi persoalan luas atau sempit daerah yang di diami secera tetap itu. Mungkin sangat luas seperti Amerika atau sangat kecil seperti singapore.
  • sebagai simbul kedaulatan dan integritas kewilayahan.

     3.  Pemerintahan, unsur ketiga dari negara yang sifatnya mutlak adalah pemerintah, disini yang di maksud   dengan pemerintah adalah seorang atau beberapa orang yang memerintah menurut hukum negara.

Utrech menerangkan bahwa ada tiga pengertian pemerintahan:
  1. Pemerintahan merupakan gabungan dari semua badan pemerintahan atau kelengkapan negara yang berkuasa. Pemerintah dalam arti luas, meliputi eksekutif, yudikatif, dan legislatif.
  2. Pemerintahan sebagai gabungan badan-badan kenegaraan yang tertinggi yang berkuasa memerintah di dalam wilayah negara misal: Presiden, Raja atau yang dipetuan Agung.
  3. Pemerintah dalam arti kepala negara (Presiden) bersama-sama dengan mentrinya yang berarti organ eksekutif.
     4.   Pengakuan dari wilayah negara-negara lain, selain rakyat pemerintahan yang berdaulat, beberapa sarjana mengemukakan satu unsur lagi dari negara yakni: Pengakuan dari negara-negara lain.

Pengakuan dari negara-negara lain bukan merupakan unsur mutlak dalam arti kata tidak merupakan pembentuk negara. Melainkan hanya bersifat menerangkan adanya suatu negara. Dikalangan ahli hukum Internasional terdapat dua golongan besar yang saling bertentangan mengenai unsur tambah ini, golongan pertama berpendapat bahwa apabila semua unsur negara telah di miliki oleh suatu masyarakat politik dengan sendirinya ia merupakan sebuah negara. Dan harus diperhatikan secara semestinya oleh negara-negara lainnya. Golongan kedua berpendapat bahwa walaupun unsur-unsur kenegaraan telah dimiliki oleh suatu masyarakat politik, tidaklah ia secara otomatis dapat diterima sebagai negara di tengah-tengah masyarakat Internasional, kecuali apa bila masyarakat politik tersebut benar-benar telah memenuhi syarat-syarat sebagai negara termasuk syarat pengakuan dari negara-negara lain.

Senin, 16 Mei 2011

Pilihlah buku-buku yang menggerakkan pikiranmu

Seorang penulis hebat, bernama Ursula K.Le Guin, pernah berkata,"kita membaca buku untuk mencari tahu tentang diri kita sendiri. Apa yang dilakukan, dipikirkan, dan dirasakan oleh orang lain, entah mereka nyata atau hanya imajiner, merupakan petunjuk yang sangat penting terhadap pemahaman kita mengenai apa sebenarnya diri kita ini, dan bisa menjadi apakah kita ini."

Menurut penelitian kecilku, kemalasan embaca buku itu tidak hanya bersumber pada manusia atau subjeknya. Kemalasan membaca buku bisa juga di akibatkan oleh objek atau tak tersedianya buku-buku yang disajikan dalam bahasa yang merangsang pikiran. Jadi, jangan buru-buru kecewa jika tak dapat memahami sebuah buku. Ada kemungkinan, si buku itulah yang salah, dan kamulah yang benar.

Apa sih "alat" atau hal lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi bahwa sebuah buku, jika di baca, daat di jamin tak bakalan merepotkan pembanyanya? mudah sekali mendeteksinya kok!. "Nyawa" buku itu terletak di teks atau tepatnya, disusunan kata-kata atau kalimatnya. Jika kalimatnya berantakan, ya jangan kamu baca. Apa tanda sebuah kalimat berantakan?

Kalimatt berantakkan hanya dapat dideteksi jika kamu membacanya dengan suara yang keras. Jika kamu membaca sebuah kalimat dengan cara membatin, tidak menyuarakannya, ada kemungkinan kamu agak sulit mendeteksi apakah kalimat itu berantakan atau tersusun dengan baik. Tentu saja, kamu akan cepat paham bahwa kalimat yang berantakan, mustahil  dapat memasok makna.

Hanya kalimat yang tersusun rapi dan tidak berbelit-belitlah yang mengasyikkan untuk dibaca dan memberikan kita semacam makna. Aku tak ingin membawa kamu melingkar-lingkar ke persoalan bahasa. betul bahwa orang yang paham soal tata bahasa tentu akan jago dalam menyusun kalimat yang baik. Namun, bukan hanya itu persoalannya. Orang jago bahasa belum tentu dapat menciptakan kalimat yang tersusun dengan baik dan mengasikkan juka dia tak berlatih menulis.

Para penulis buku yang susunan kalimatnya bagus dan mengasyikkan jika di baca, tentu rajin berlatih menulis setiap hari. Jika dia tak mau berlatih bisa jadi "otot-otot" menulisnya kaku. Juga, selain perlu berlatih menulis secara rutin dan kontinu, para penulis yang menghasilkan buku-buku yang layak baca adalah penulis-penulis yang memperkaya ruhaninya dengan banyak membaca. Tanpa banyak membanya buku yang beraneka ragam, ada kemungkinan besar bahasa yang digunakan oleh seorang penulis tersebut jadi kering, kurang mengalir, kurang mengasyikkan jika di baca.

"Buku yang bergizi"- di tulis oleh penulis yang terampil menulis, banyak membaca buku, dan sangat menguasai materi yang ditulisnya adalah buku-buku yang akan "menggerakkan" pikiranmu. Dalam bahasa Mary Leon Hardt, itulah buku yang akan membuatmu aktif, yaitu yang akan mendorongmu menggunakan seluruh pusat-pusat belajar atau organ-organ tubuh pentingmu.   


Sabtu, 07 Mei 2011

Empat Peralatan

Ada empat peralatan hebat yang siap Anda gunakan untuk mengembangkan kreativitas Anda gunakan untuk mengembangkan kreativitas Anda sendiri.
  1. Percaya  pada kreativitas Anda sendiri
  2. Tidak menghakimi
  3. Pengamatan yang cermat
  4. Pertanyaan yang tajam
Punya kepercayaan adalah yang kami maksud disini bisa mengandalkannya tanpa berpikir panjang. Punya kepercayaan berarti tahu bahwa Anda punya sebuah kekuatan dalam diri yang selalu tersedia bagi Anda, dan keperyaan padanya memperkuat kehadirannya dalam hidup Anda sehari-hari.

Alat kedua adalah ketiadaan penghakiman. Ini berarti belajar untuk membungkam suara batin yang mengkritik diri, yang menyensor ide-ide Anda sebelum ide-ide itu berbuah. "suara menghakimi" Anda itu bisa menyulitkan Anda untuk percaya bahwa Anda memang punya ide yang bagus.

Alat ketiga adalah pengamatan yang cermat. Ini berarti memandang duni dengan ketakjuban seorang anak  dan kecermatan seorang ilmuwan












 

Pembebasan

 Ketika orang merenungkan saat-saat mereka sangat kreatif dan ekspresif, mereka sering mendeskripsikannya sebagai pengalaman "Pembebasan". Berikut ini dua pendekatan yang juga bisa membantu Anda berpindah dari kebuntuan ke pembebasan:
  • Pembebasan secara fisik
Duduk di sebuah kursi, letakkan tangan dipaha Anda. Renggangkan kaki sambil secara bergantian dan teratur Anda merenggangkan panggul, rusuk, bahu, leher, dan rahang, tahan semua kerenggangan itu sejenak. sekarang, lepaskan.
  •  Pembebasan secara mental
Banyangkan bahwa sesuatu yang Anda bawa secara mental bersama Anda-kekesalan, keyakinan, atau pemikiran yang menghalangi jalan Anda-sebenarnya diwakili oleh apa yang Anda pakai. Bisa jadi sepatu, arlogi, kerudung, kalung atau dasi. Bayangkan tanpa ragu bahwa sumbatan mental ini termuat seluruhnya dalam barang yang Anda pakai. Pemikiran dan barang itu kini berpadu menjadi satu. kemudian: Lepaskan!  

Sabtu, 30 April 2011

STATISTIKA DESKRIPTIF

Beberapa definisi statistika
  1. Statistika adalah imu tentang pengukuran, penyusunan penganalisaan dan penafsiran data dalam bentuk angka untuk tujuan pembuatan suatu keputusan yang lebih baik dalam menghadapi ketidakpastian. (Robert Mason tahun 1974)
  2. Statistika adalah kumpulan angka yang menerangkan tentang suatu masalah baik yang sudah tersusun di dalam daftar-daftar yang teratur atau grafik-grafik maupun yang belum.
  3. Statistika adalah bilangan tunggal yang menerangkan sifat atau karakteristik dari sekumpulan data hasil pengamatan, misal: rata bilangan persen yang menggambarkan bilangan tungal atau karakteristik. (Roxton dan Cowden tahun 1974)
  4. Statistik tunggal adalah merupakan suatu bidang study (afield of study) bagian terpenting dalam statistik ini adalah gambaran deskriptif, probability/kemungkinan, peluang, analisis, analisa, keputusan, kesimpulan(inferensi).
  5. Statistika dalam bentuk jamak merupakan sekumpulan data numerical (bentuk angka). (Brown dan star tahun 1982).
  6. Statistik deskriptif merupakan suatu cabang penting dari statistik dan dia terus menerus digunakan secara luas dan merupakan sekumpulan prosedur dasar yang terdiri dari: 
    1. Pengumpulan data
    2. Pengorganisasian data/pengaturan data
    3. Penyajian data
    4. Analisis data/penelaah data
    5. Intepretasi data

Mengukur Pembangunan

1. kekayaan rata-rata
  • Sebuah masyarakat dinilai berhasil melaksanakan pembangunan, bila pertumbuhan masyarakat tersebut cukup tinggi.
  • Dengan demikian, yang diukur adalah produktivitas masyarakat dan produktivitas negara tersebut setiap tahunnya.
2. Pemerataan 
  • Bisa terjadi sebagian kecil orang di dalam negara tersebut memiliki kekayaan yang melimpah, sedangkan sebagian besar hidup di dalam kemiskinan.
  • Pemerataan ini secara sederhana diukur dengan melihat berapa persen dari PNB diraih oleh 40% penduduk termiskin, berapa % oleh 40% penduduk golongan menengah, dan berapa % dari 20% penduduk terkaya.
3. Kualitas kehidupan (tingkat kesejahteraan penduduk)
4. Kerusakan lingkungan
  • sebuah negara yang tinggi produktivitasnya, dan merata pendapatan penduduknya, bisa saja berada dalam sebuah proses untuk menjadi semakin miskin.
  • Mungkin juga pabrik-pabrik yang didirikan hasilkan limbah kimia yang merusak alam sekitarnya, sehingga mengganggu kesehatan penduduk maupun segala mahkluk hidup lainnya.
5. Keadilan sosial dan kesinambungan.

Kamis, 17 Februari 2011

Menikmati Proses

Budaya Jepang memiliki konsep islami dalam membangun negaranya. Mereka sangat menekankan pada proses dibandingkan hasil dari sebuah pekerjaan konsep 3s (seiri[menata], seiton[memilah], setsuke[memilih] dan kaizen[perbaikan terus menerus] menjadi dasar setiap proses pekerjaan yang dilakukan.

Thomas Alfa Edison, penemu yang sangat produktif, pernah ditanya," Anda begitu sibuk bekerja, apakah Anda tidak merasa lelah?" Dengan wajah keheranan, Edison menjawab, "Anda kira saya bekerja? saya tidak pernah bekerja sedetikpun, yang saya lakukan adalah keasyikan dan keasyikan.
BERGERAKLAH, KARENA DIAM ITU BERARTI MATI!!!!!!!!!!!

Menurut Hyundai, karyawan adalah aset utama perusahaan sehingga harus diberi kesempatan mengembangkan bakat-bakatnya agar bisa menyumbangkan tenaga dan pikiran lebih baik. Promosi bagi karyawan terutama didasarkan atas sumbangan dan kemampuan, bukan senioritas.

Sebuah perusahaan kecil adalah milik pribadi seseorang. Ketika perusahaan menjadi besar, ia menjadi milik karyawannya dan ketika perusahaan itu berkembang lebih maju, ia menjadi milik masyarakat dan merupakan kekayaan negara.  [Chung ju-hyung]
"Keberhasilan adalah hak bagi siapapun yang mau bersusah-susah dahulu dalam mengejar keberhasilannya. Orang-orang yang akan dapat menikmati keberhasilan hanyalah orang yang memiliki cita-cita dan tekad yang kuat serta mau merasakan kesusahan terlebih dahulu demi mencapai keberhasilannya tersebut."
 

Selasa, 04 Januari 2011

Seni Menyimak

Mengumpulkan informasi yang akurat merupakan tahap persiapan awal yang penting dalam proses kreatif. Semakin banyak informasi bagus yang Anda miliki tentang sebuah masalah, semakin bagus pula peluang. Untuk merancang sebuah solusi ketika tantangan itu melibatkan orang lain, seni melihat dan mendengarkan menjadi lebih penting.

Salah satu rintangan yang sering terabaikan dalam memperoleh informasi yang baik barang kali adalah peran profesional atau sosial kita-kesan pribadi yang kita tampilkan pada dunia. Dalam kata lain, sosok yang ingin kita tampilkan bisa menghalangi apa yang perlu kita ketahui.
"jadi, Anda mendengarkan siapa saja yang mengetahui sesuatu karena Anda butuh setiap pertolongan yang bisa Anda dapatkan".

Hidup Dan Teknik Kreatif

Bagian dari kreativitas ada dalam cara Anda memandang. Sebagian besar informasi yang diperoleh orang tentang sebuah persoalan tidak atau hanya sedikit bermanfaat, sementara sebagaimana mutlak diperlukan. Kunci menuju pemecahan masalah yang kreatif adalah kemampuan untuk mendeteksi"sinyal" yang relevan ditengah "gangguan" yang tidak relevan.

Jalan lain menuju wawasan kreatif adalah apa yang disebut Sternberg "kombinasi selektif". Melihat sebuah cara untuk mengombinasikan informasi yang relevan setelah Anda mendeteksinya. Anda mungkin mampu mengambil semua penggal yang benar, tetapi mampu menempatkan mereka bersama dalam sebuah cara baru adalah langkah yang penting.

Bagaimana Belajar Filsafat

Ada perbedaan antara kepandaian dan kearifan. kepandaian adalah kemampuan untuk menunjukkan semata-mata secara rasional apa yang dapat kita wujudkan dari data-data melalui bertukar pikiran secara logis. Kearifan adalah sikap untuk mengambil sesuatu pendirian tertentu dalam kehidupan kita berdasarkan hasil kepandaian, sebaliknya seorang bijak adalah yang tak menunjukkan kepandaiannya namun dapat menunjukkan cara pandang baru yang menyelamatkan kediriannya.

Belajar filsafat berarti belajar untuk berhasrat pada kearifan atau belajar untuk mencintai kearifan. Kearifan bukan sejenis benda yang bisa diambil dari luar diri untuk dimiliki, kearifan dihasilkan dari penyadaran akan diri pribadi. Kearifan secara secara demikian tak bisa dipelajari dan tak ada satu pun yang bisa mengajarkannya. Ia hasil dari mengalami kehidupan pribadi dengan cara bercermin kepada pengalaman hidup orang lain.